Cafe Bisnis Online
Cafe Bisnis Online
Cafe Bisnis Online
Cafe Bisnis Online
Cafe Bisnis Online

Senin, 21 Februari 2011

Motivasi Kerja

Posted by Dunia Iklan 04.55, under | No comments

“Islam mengajarkan bahwa setiap pekerjaan dan kenikmatan yang baik dapat  berubah menjadi ibadah jika disertai niat tulus untuk menjaga anugerah hidup dan memanfaatkannya, serta menghormati kehendak pemberinya”
Sembilan juta lebih pengangguran ada di negeri kita. Kita menyaksikan banyak pengemis di sepanjang jalan di negeri yang dulu dikenal “Gemah ripah loh jinawi”, tanah-nya subur sehingga hanya menanam kayu menjadi tanaman. Dua puluh tahun yang lalu pengangguran dan pengemis tidak sebanyak sekarang. Namun dua puluh tahun yang akan datang bisa jadi jumlah pengangguran dan pengemis menjadi dua atau tiga kali lipat. Sungguh ironis jika sekarang menjadi seperti ini. Ibarat tikus mati di lumbung padi, negeri yang begitu kaya raya namun rakyatnya dihantui kesusahan dan kemiskinan. Mengapa demikian?

Selain karena memang negeri ini dalam kondisi krisis perekonomian, banyak di antara kita sendiri sudah merasa apatis melihat masa depan dan kehilangan motivasi untuk bekerja. Karena itu diperlukan adanya pemahaman mengenai motivasi diri dan motivasi kerja. Mengapa kita harus bekerja? Tidak adanya atau berkurangnya motivasi diri inilah yang menyebabkan seseorang kemudian menjadi pengangguran, kemudian mengambil jalan pintas lebih baik mengemis, daripada bekerja keras. 

Dalam Islam, seorang muslim tidak dibenarkan mengambil sikap yang demikian. “Dan sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (Q.S al-A'raf / 7:96). Lalu bagaimana menciptakan motivasi diri dan mengembangkannya sehingga mendorong manusia untuk memiliki semangat kerja yang tinggi.

Kata motivasi dapat disamakan dengan  niat. Bagi kaum muslimin, nilai niat lebih tinggi daripada motivasi karena motivasi seorang muslim dalam langkahnya setiap hari  harus timbul karena niat pada Allah. “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (Q.S. Ar-Ra'd / 13:11). Pada praktiknya kata motivasi dan niat hampir sama–sama dipakai dengan arti yang sama, yaitu bisa kebutuhan (need), desakan (urge), keinginan (wish), dorongan (drive) atau kekuatan. Walaupun dalam bahasa Inggris intention diartikan niat dan motivation dengan motivasi, tetapi dalam berbagai penelitian pun kata motivasilah yang sering digunakan.

Manusia diciptakan tidak lain hanyalah untuk beribadah pada Allah. “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (Q.S. Adz Dzariyaat / 51:56). Semua aspek kehidupan bisa bernilai ibadah ketika diniatkan karena Allah. Memurnikan niat karena Allah semata merupakan landasan amal yang ikhlas. Maksud niat disini adalah pendorong kehendak manusia untuk mewujudkan suatu tujuan yang dituntutnya. Maksud pendorong adalah penggerak kehendak manusia yang mengarah pada amal. Adapun, tujuan pendorongnya banyak sekali dan sangat beragam.              

Motivasi Kerja 
Motivasi kerja dimiliki oleh setiap manusia, tetapi ada sebagian orang yang lebih giat bekerja daripada yang lain. Kebanyakan orang mau bekerja lebih keras jika tidak menemui hambatan untuk merealisasikan apa yang diharapkan. Selama dorongan kerja itu kuat, makin besar peluang individu untuk lebih konsisten pada tujuan kerja. Ada juga yang menyukai dorongan kerja tanpa mengharapkan imbalan, sebab ia menemukan kesenangan dan kebahagiaan dalam perolehan kondisi yang dihadapi dan dalam mengatasi situasi yang sulit.

Bekerja 
Tujuan aktivitas bekerja manusia pada sistem sekuler adalah meraih laba sebesar-besarnya untuk menjadi masyarakat yang elitis seperti yang diharapkan kapitalisme, atau mengimplementasikan kelayakan materi bagi seluruh masyarakat sebagaimana dikehendaki sosialisme. Tujuan material ini ternyata mendatangkan berbagai konflik di antara sistem-sistem ekonomi sekuler. Apalagi, sistem itu berupaya untuk saling mendominasi. Adapun konsep Islam, tentang dunia sebagai ladang akhirat, memposisikan kepentingan materi bukan sebagai tujuan, tetapi sebagai sarana merealisasikan kesejahteraan manusia. Rasulullah saw. pernah menegaskan bahwa “Tidak untuk dunia kita diciptakan Allah.” Banyak sahabat Rasulullah saw. menjadi pedagang yang sukses. Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf bisa dikatakan sebagai ikon konglomerat muslim saat itu. Begitu pula Suhaib ar-Rami yang menjadi pengusaha (produsen senjata) yang pendistribusian produknya menguasai masyarakat Jazirah Arab saat itu. Nilai-nilai dunia yang mereka genggam diraih dengan bekerja keras. Namun dengan itu semua, mereka menjadi lebih dekat kepada Allah swt.  

Islam mengajarkan bahwa setiap pekerjaan dan kenikmatan yang baik dapat  berubah menjadi ibadah jika disertai niat tulus untuk menjaga anugerah hidup dan memanfaatkannya, serta menghormati kehendak pemberinya. Sebaliknya, jika orang yang bekerja tanpa iman akan hidup seperti robot dan tidak mampu merasakan eksistensi nilai-nilai di balik penciptaannya. Islam menetapkan bahwa amal tanpa iman adalah perjuangan sia-sia, bagaikan debu yang beterbangan.

Dalam pengertian umum, amal dalam Islam merupakan aktivitas terpenting bagi seorang muslim dalam kehidupan di dunia. Karena itu konsep ini disamakan  dengan iman, dijelaskan ratusan kali dalam Al-Quran. Amal dalam Islam dalam berbagai bentuknya mempunyai tujuan ganda, yakni merealisasikan keuntungan di dunia dan akhirat.

Islam telah menetapkan pekerjaan bagi seorang muslim sebagai hak sekaligus kewajiban. Islam menganjurkan bekerja dan memerintahkan agar pekerjaan dilakukan dengan sebaik-baiknya. Prinsip pertama yang ditegakkan Islam dalam mengatur masyarakat ialah agar setiap orang bekerja untuk memenuhi kebutuhan diri dan orang-orang yang menjadi tanggungannya. Pemahaman inilah yang harus dimiliki setiap muslim agar ia memiliki motivasi yang kuat untuk bekerja dengan sebaik-baiknya. 

Sebagai penutup, renungilah kisah Umar bin Khathab berikut. Suatu saat di masa Khalifah Umar bin Khathab selesai melaksanakan shalat Jum'at, beliau melihat seorang yang berdoa dengan khusuk mohon rejeki kepada Allah. Sekian lama diamati orang itu hanya berdoa dengan suara yang makin memelas. Khalifah Umar bin Khathab kemudian mengusir orang itu dari masjid. “Pergilah kamu mencari rejeki yang disediakan Allah di seluruh pelosok bumi. Allah tidak akan menjatuhkan emas dari langit untukmu.”(As) 

0 komentar:

Posting Komentar

Cafe Bisnis Online
Cafe Bisnis Online
Cafe Bisnis Online

Tags

Blog Archive