Anggapan bahwa baik itu selalu benar ternyata hanyalah sekelumit ucapan yang membutakan mata seseorang. Banyak sekali kejadian dimana seorang di pandang baik ternyata dia serigala berbulu domba. Andaikan mata di berikan kekuasaan oleh Tuhan untuk melihat semua kebenaran, maka di dunia ini tidak akan ada orang yang berdosa. Akan tetapi begitu Maha Adil Tuhan dalam menciptakan manusia, hanya orang terpilhlah yang dpata melihat mana yang baik dan benar, sehingga seimbanglah dunia ini.
Ada cerita tentang seorang pembantu rumah tangga, dimana dia sangat berperilaku sopan, baik, dan jujur, akan tetapi di lain kesempatan waktu majikannya keluar kota, pembantu itu hanya dirumah bersama dua anak majikan dimana masing-masing berumur 10 dan 8 tahun. pembantu itu memang baik, dia tidak mencuri bahkan menculik anak majikannya pun tidak, akan tetapi saat dia berbicara dengan sang anak saat bermain PlayStation sepak bola, di tengah permainan kelura sekelumit kata anjing, bangsat, brengsek, bajingan, dll. Padahal kedua anak majikannya masih labil. Di waktu berikutnya sang majikan pulang dimana anak mereka sedang bermain PlayStation sepak bola, sang majikan kaget ketika anak mereka mengucap kata rusuh. Dua minggu kemudian pembantu tadi bermain PS dengan sang anak, majikannya melihat, banggalah sang majikan melihat anaknya bermain dengan senang, tiba-tiba si pambantu melontarkan kata rusuh tanpa ia tahu bahwa majikannya ada di belakangnya.
Marahlah sang majikan saat itu juga, ternyata anak mereka tanpa sadar meniru ucapan si pambantu. akhirnya pembantu tersebut di peringatkan dan ia pun tidak mengulanginya kembali serta tidak di pecat kerjanya walaupun anak mereka sudah terkena dampaknya karena dia sopan baik dan jujur, itulah perimbangan mereka.
Dari sini dapat dipetik bahwa perilaku tidak benar tidak hanya dari perilaku tetapi bisa dari ucapan.
0 komentar:
Posting Komentar